Cast : Sasha Aprilia Kenward
Harry
Styles
Zayn Malik
Louis Tomlinson,
Niall Horan & Liam Payne
Arkan
Julian Kenward
Clara Cullens & Edward Cullens
Ibu Nadia
& (alm) ayah Mark Kenward
Natasha
Fara Kenward
DAN TERNYATA CINTA !
Author POV~
Tepat pukul 7 dan
Sasha masih saja di tempat tidurnya. Padahal hari ini ada ujian akhir bahasa
inggris di sekolah. Jam weker di kamarnya berbunyi sedari tadi tapi ia masih
saja dalam tidurnya.
Kemudian Ibunya mencoba membangunkannya. Setelah lama ia
terbangun. Ibu turun ke bawah dan menyiapkan makanan. Sasha Aprilia Kenward adalah
cewek blasteran Indonesia Inggris. Ibunya asli Jakarta sedangkan ayahnya dari
Inggris dan merupakan anak ke 2 dari 3 bersaudara. Kakaknya bernama Arkan
Julian Kenward dan adiknya bernama Natasha Fara Kenward. Ayah Sasha sudah
meninggal 1 tahun yang lalu. Jadi Arkan adalah tulang punggung keluarga dan
sedikit di bantu oleh ibunya yang berjualan kue-kue kering.
Back to Sasha, hari ini dia selamat karena tak terlambat
masuk sekolah. Sasha tercatat sebagai siswi kelas XII di salah satu SMA Negeri
di Jakarta.
Hari ini sudah selesai, Sasha pulang kerumah di antar Ana,
teman terbaiknya.
Sasha POV~
“Ramai sekali rumahku, ada apa ya?” gerutunya dalam hati.
Ternyata ada beberapa orang yang bertubuh kekar dan tegap
membawa beberapa berkas di tangannya. Ibu menyuruhku ke kamar dan menggendong
adikku Natasha yang masih berusia 2 tahun itu ke kamar.
Setelah orang-orang asing itu pergi, aku membiarkan Nath
(panggilan kesayanganku kepada Natasha) tidur di kasurku. Aku menghampiri ibu
dan menanyakan siapa orang-orang itu dan ibu belum mau menceritakannya
kepadaku. Harus tunggu kak Arkan pulang dulu, katanya.
Akhirnya kak Arkan pulang dan ibu membiarkan kak Arkan mandi
terlebih dahulu. Setelah kak Arkan selesai mandi dan bergabung bersama kami di
ruang tengah, maka ibuku menceritakan siapa orang-orang asing tadi.
“Mereka tadi itu adalah suruhan bank, mereka bilang ayah
kalian berhutang kepada bank sebanyak 500 juta, entah apa yang pernah di
lakukan ayah kalian selama ini ibu tak tau, hanya saja memang ayah kalian
adalah seorang penjudi, tapi itu dulu sekali. Setelah ibu mengandung Natasha,
ayah sudah berhenti berjudi. Setau ibu” ibu menangis dan akupun ikut menangis.
“Dari mana kita membayar ini semua bu? Gajiku pasti tak
cukup” Kak Arkan tertunduk.
“Haruskah ibu menghubungi Clara?” beberapa saat tak ada
suara dalam ruangan itu.
Clara adalah adik dari ayahku. Dan ia tinggal di Manchester,
Inggris.
“Kalo itu membuat kita lebih baik, kenapa tidak?” kak Arkan
menambahkan.
Clara dan Ibuku masih berhubungan baik walaupun ayah sudah
tiada. Sering sekali Clara mengirimkan sejumlah uang untuk biaya sekolahku.
Kak Arkan mengaktifkan skypenya, untung saja Clara sedang
online. Ibu menceritakan semuanya kepada Clara.
Dari percakapan ibu dan Clara, aku bisa menyimpulkan bahwa
Clara akan membantu kami. Entahlah. Aku di luar kamar ketika ibu dan Clara
mengobrol.
Kami kembali berkumpul di ruang tengah. Mungkin beginilah
jika tak ada ayah :(
“Clara akan membantu kita nak” ibu memulai obrolan.
“Alhamdulillah” kataku.
“Kita akan stay di Indonesia kan Bu?” kata kak Arkan cemas.
Ibu menggelengkan kepala. “Lalu pekerjaanku gimana?” sambung
kak Arkan.
Ibu hanya diam dan kemudian ibu bilang bahwa kami akan
pindah ke Inggris. Ibuku adalah anak tunggal dan kakek nenekku sudah meninggal.
Aku tak punya saudara lagi di Jakarta. Tante Clara akan meminjamkan villa-nya
yang berada di Bradford untuk di tempati oleh kami nantinya, sedangkan rumahku?
Akan di jual untuk membayar tagihan bank.
Sementara kak Arkan memilih untuk tinggal di Indonesia sampai kontrak kerjanya
habis, untuk sementara ia akan ngekos di dekat kantornya. Oh Tuhan :(
Untung saja masa sekolahku sudah hampir berakhir. Tinggal
menunggu pengumuman dan aku langsung terbang menuju Inggris bersama Ibu dan
Nath. Berat rasanya tapi apa daya…
Akhirnya hari itupun tiba. Aku, ibu dan Nath menuju bandara
dan sepertinya aku akan merindukan Jakarta. Kak Arkan menangis.
Skip
Setelah sampai di bandara Inggris, aku melihat ada tante
Clara dan suaminya, Uncle Edward. Sudah lama sekali aku tak mengunjungi London.
Terakhir ke London saat aku masih SD.
Tante Clara dan suaminya mengantar kami ke villa mereka, dan
tante Clara bilang, jika kami memerlukan apapun, kami harus menghubunginya.
Baik sekali tanteku ini :)
Malam ini tante Clara berjanji akan main ke Villa. Dan benar
saja, ada yg mengetuk pintu, aku membukanya dan menyuruhnya masuk. Malam ini tante
akan mengajakku berkeliling supaya besok-besoknya aku bisa melakukan apapun
sendiri. Ada yang berbeda sepertinya aku baru sadar kalau ada seseorang di luar
sana.
“Auntie, who’s there?” kataku.
“Oh, I forgot. He’s Harry. Sepupunya Uncle Edward. Sana
kenalan” Tante Clara menyuruhku.
Aku menghampiri Harry sementara ibuku mengobrol dengan tante
dan om.
“Hey” aku mengulurkan tanganku.
“Hey, I’m Harry Styles, you?” si rambut curly itu tersenyum.
“Oh, I’m Sasha Aprilia Kenward. I’m from Indonesia. But my
father was born in UK.”
“where’s he?” Tanya si keriting itu.
“He was died” aku menunduk.
“Oh my god, I’m so sorry Sha.” Harry mengelus pundakku.
Nadia (Ibu Sasha) POV~
“Clara, I need a job” sambil menitikan airmata.
“Maybe letter, I wanna ask my friend. She’s work in bread
shop. Keep Calm Nad” Clara memelukku.
Sasha POV~
Kemudian tante Clara mengajakku pergi ke sebuah supermarket.
Tapi Ibu hanya di villa. Sepertinya ia sangat lelah. Sedangkan Nath ikut
bersama kami.
Di mobil, sepulang dari Supermarket.
Auntie Clara terus memeluk dan mencium Nath, umurnya yang
masih 2 tahun merupakan umur yang sedang lucu-lucunya untuk balita. Sedangkan
Auntie Clara? Sampai saat ini belum memiliki anak.
Nath menangis, sepertinya ia mengantuk. Aku memeluknya dan
Harry memperhatikanku.
“Hey, kau terlihat lelah. Bolehkan aku memeluk Natasha? Dan
membiarkannya ia tidur di pelukku?” Katanya.
Aku mengangguk dan memberikan Natasha ke pangkuan Harry.
Sungguh kali ini aku lelah.
Setelah sampai di rumah, Harry masih menggendong Natasha dan
membawanya ke kamarku. Sedangkan Ibu, Auntie dan Uncle membereskan
barang-barang yang tadi di beli dari supermarket untuk kebutuhan selama satu
bulan ini.
Mereka berpamitan, aku dan ibu beranjak pergi ke kamar untuk
tidur. Sepi sekali rasanya jika tak ada kakak. Aku menangis.
Harry POV~
“Edward, Clara, apakah mereka hanya tinggal bertiga di villa
sebesar itu?” tanyaku kepadanya.
“Iya Har, Arkan masih di Indonesia sedangkan kakakku sudah
meninggal setahun lalu” ungkapnya sendu.
Aku merasa kasian dengan mereka, bagaimana tidak, mereka
semua perempuan dan kalau ada masalah di rumah dan itu pekerjaan laki-laki? Aku
tak habis fikir.
Clara mungkin bukan cewek yang cantik, tapi dia manis dan
tak pernah aku melihat cewek seperti itu di
London, sebelumnya. Ya mungkin karena dia dari Indonesia. aku mulai
kagum padanya.
Author POV~
Hari kedua di Bradford, Sasha dan Ibunya masih membereskan
pakaian. Dan semua perlengkapan rumah. sementara Natasha masih tidur.
Sasha memutuskan untuk tidak melanjutkan kuliahnya dulu.
Saat ini yang ia pentingkan adalah merawat dan menjaga ibu serta adikknya selama
Kak Arkan masih di Indonesia.
Sasha POV~
Hari ini aku berniat mengajak Nath ke Supermarket lagi, tadi
malam aku lupa membeli pampers. Sedangkan ibu menyiapkan makanan di villa. Ya
anggap saja rumahku :)
Aku berjalan kaki menuntun Nath ke supermarket. Cukup dekat
dengan rumahku. Mungkin Nath lelah, ia menangis. Aku bingung lalu aku berhenti
di sebuah taman pinggir kota dan memberikannya air mineral. Kemudian ada sebuah
mobil yang berhenti di depan taman dan sepertinya aku mengenali cowok yang
keluar dari mobil. Dan ternyata Harry. Ia menghampiri ku dan Nath. Tak ku
sangka, Nath berlari mendekati Harry kemudian memeluk Harry dengan tubuhnya
yang mungil itu. Nath memang cepat akrab dengan orang yang baru ia kenalnya.
Harry menghampiriku sambil menggendong Nath.
“Hey, kalian mau kemana?” Tanya Harry kepadaku.
“Mmm. Aku dan adikku mau ke supermarket lagi. Tadi malam aku
lupa membelikan pampers buat Nath.” Aku tersenyum.
“Aku antar ya? Kasian adikmu kalau harus berpanas-panasan”
Aku meng-iyakan dan kami bertiga pergi ke Supermarket.
Setelah membeli Pampers, Harry mengajakku untuk breakfast di
sebuah café, hanya saja aku menolak. Ibuku sudah memasak dan aku harus segera
pulang. Harry mengantarkan aku dan Nath pulang.
Sampai di rumah, ibu menyuruh Harry untuk makan bersama
kami. Harry tersenyum dan kami makan bersama :3
Harry mengajak kami jalan-jalan keliling Bradford, aku
selalu senang jika bersama Harry. Sudah hampir 1 jam ia mengajak kami
berkeliling. Tiba-tiba handphone Harry berdering.
Ternyata Harry di telepon mama-nya dan ia harus pulang
cepat. Harry mengantarkan kami ke rumah dan setelah itu ia berpamitan.
Skip
Author POV~
Hari ini tepat 2 bulan Sasha dan keluarganya di Bradford.
Sepertinya mereka sudah mulai betah dan akrab dengan cuaca di kota kecil ini.
Bulan depan Arkan akan berkunjung ke Bradford tapi bukan untuk pindah,
melainkan hanya mengisi liburan dari kantornya. Ibu Sasha sudah bekerja di toko
roti dan Sasha semakin dekat dengan Harry. Sepertinya Nath adalah mak
comblangnya haha LOL XD
Sasha POV~
Pagi yang cerah, aku menggendong Nath dan memandikannya
sementara ibuku sedang bersiap untuk ke tempat kerjanya. Hari ini ibuku lupa
bahwa harus masuk kerja lebih pagi. Ia bergegas pergi ke toko roti itu dan tak
membuatkanku sarapan. Tak apalah. Ibu sudah banyak berkorban untukku dan untuk
adikku. Uang kiriman kak Arkan tidak terlalu cukup untuk biaya kami
sehari-hari. Dan rupanya ibupun tak mau selalu merepotkan tante Clara.
Saat aku akan memakaikan Nath pakaian di ruang tengah, ada
yang mngetuk pintu. Aku membukanya dan ternyata Harry. Hubungan kami semakin
dekat, ia sering mengajak aku, ibu dan Nath untuk makan di luar atau sekedar
jalan-jalan.
Aku membiarkan Harry masuk dan bertemu Nath. Harry langsung
memakaikan pakaian ke tubuh mungil Nath. Sigap sekali dia. Padahal aku sama
sekali tak menyuruhnya.
Harry menciumi Nath (maklum kalo bayi kan abis mandi
wanginya WOW banget. Haha), dan aku iri :D
Nath menangis, sepertinya ia lapar, aku belum membuatkannya
susu. Aku menuju dapur, Harry mengikutiku sambil menggendong Nath. Kemudian
Harry memintaku untuk mengajarinya membuat susu. Ada-ada saja.
Hari ini Harry mengajakku
pergi menemui teman-temannya. Sama Nath juga tentunya. Aku ikut saja
dengan Harry karena kalau di fikir-fikir, bete juga di rumah Cuma jaga Nath,
sementara Ibu pulang sore hari.
Sesampainya di Nandos (tempat berkumpulnya mereka). Aku duduk
dan Nath asik dengan mainannya di pangkuan Harry. Dari tadi ia tak membiarkan
aku untuk menggendong Nath, takut aku kecapean katanya :”)
Aku di kenalkan dengan Louis, Liam dan Niall, kemudian
setelah itu mereka bergantian menggendong dan bercanda dengan adikku, Nath.
Nath tak pernah cengeng dan memang gampang akrab dengan orang yang baru di
kenalnya.
Skip
Ada tetangga baru di sebelah rumahku, mereka adalah keluarga
Matthew. Mr. Matthew punya anak seusiaku, namanya Jessica. Jessica ramah dan
aku cepat akrab dengannya. Hari itu aku masuk ke kamar Jessica, membantu-bantu
nya membereskan kamar sementara Ibu sudah pergi ke toko roti. Pagi-pagi sekali
juga Nath sudah di bawa oleh tante Clara. Di kamar Jessica, aku melihat ada
poster besar bergambar 5 sosok laki-laki tampan, kemudian aku mendekati poster
itu.
Sepertinya aku kenal mereka? Itu kan Harry dan
teman-temannya? ONE DIRECTION? Apa mereka terkenal? Aku bertanya-tanya dalam
hati.
“Hmm. Jess, mereka ini siapa?” aku memberanikan diri
bertanya kepada Jessica.
“Kamu ga kenal mereka Sha? Mereka sangat terkenal saat ini.
Mereka itu One Direction, grup vokal jebolan x-factor” Jessica menjelaskan.
Hah? Berarti Harry, Louis, Liam, Niall adalah seorang artis
terkenal? Kok bisa aku oon banget ga nyadar gini sih-_- kudet !
Eh tunggu deh, yg satu itu aku ga pernah ketemu dan Harry
belum pernah ngenalin. Jessica bilang namanya Zayn Malik, katanya Zayn itu
terkenal dengan sebutan Badboy-nya.
Skip
Author POV~
Kemarin, ketika Harry berkunjung ke rumah, Sasha menanyakan
tentang One direction dan Harry mengakuinya. Ternyata 3 bulan ini mereka sedang
tidak terlalu banyak manggung sana-sini. Tapi Harry bilang minggu depan jadwal
one direction kembali padat. Mungkin Sasha bukan gadis kebanyakan, dia cuek
dengan artis-artis. Katanya Artis itu selalu berlebihan. But, Harry ga gitu kok
Sha :p
Sasha POV~
Aku kembali ke rutinitasku menjaga Nath, lalu terdengar ada
suara ketukan pintu. Aku bergegas membukanya. Ternyata Jessica. Aku menyuruhnya
duduk, karena pagi ini aku agak sibuk membereskan rumah dan menyiapkan makanan
untuk Nath.
Setelah pekerjaanku selesai, aku menghampiri Jessica yang
sedari tadi menjaga Nath, dia sudah cukup tau bagaimana keadaan
keluargaku. J
“Hey Jess, sorry ya lama. Makasih udah nemenin Nath disini”
aku tersenyum kepada Jessica.
“No problem Sha, Natasha lucu dan ia tak pernah rewel”
ungkap Jessica tertawa.
Sedangkan Nath asik dengan mainannya. Tiba-tiba hape-ku
berbunyi. “Harry Styles Calling”. Aku segera mengangkatnya. Selama ini Jessica
belum tau bahwa aku cukup akrab dengan Personil One direction kecuali Zayn
Malik.
Barusan Harry menelpon untuk mengajak aku dan Nath untuk
pergi ke basecamp One direction, dan ia akan menjemputku. Jessica pasti akan
kaget XD
Saat aku, Jessica dan Nath masih asik bermain di ruang
tengah, Harry datang dan mengagetkan kami. Nath berlari dan memeluk Harry.
Jessica hanya melongo dan sepertinya ia HEART ATTACK!
“Hey Sha, lihat Nath sepertinya ia sangat merindukanku.”
Harry membuka obrolan di pagi itu.
“Haha, ia hanya rindu wangi parfume-mu itu Har” Aku dan
Harry tertawa.
“Btw, dia siapa Sha? Temanmu kah?” Tanya Harry.
“Oh iya aku lupa mengenalkannya kepadamu. Harry ini Jessica
dan Jessica ini Harry. Ah pasti kamu sudah sangat kenal kan dengan Harry. Kan
kamu directioners” aku menggoda Jessica yang pipinya merah.
Harry mengajak aku dan Nath pergi ke basecamp kemudian
Jessica merayuku agar ia bisa ikut dengannya. Aku bertanya kepada Harry dan
Harry membolehkan.
Skip
Sesampainya di basecamp disana sudah ada Niall, Louis, Liam
dan Zayn. Zayn, ternyata ia lebih tampan, jauh seperti yang ada di posternya
Jessicca.
Jessica berteriak histeris dan kemudian menghampiri the boys
kecuali Harry. Aku menjelaskan kepada mereka bahwa Jessica adalah directioners.
Liam mengambil Nath dari gendongan Harry kemudian Niall dan
Louis juga berebut untuk mencium pipi Nath. Hadeuh-___-
Sementara Zayn? Ia hanya duduk di pojok ruangan dan saat aku
menoleh ke arahnya, ternyata ia sedang memperhatikanku dengan tatapannya yang
tajam itu.
Aku duduk di sebelah Harry, Harry menghela nafas, dia
memandang wajahku sambil tersenyum. Aku membalas senyumannya kemudian Harry
menggenggam tanganku ;)
Nath menangis, sepertinya ia lapar. Aku lupa membawakannya
susu. Aku memeluknya tapi ia tetap menangis, Niall mengajak Jessica untuk ke
supermarket dan membelikan susu, Liam pergi entah kemana dan Louis pergi
menemui pacarnya, Elleanor.
Nath tertidur di pangkuanku, kemudian Harry mengambilkan
beberapa bantal berbentuk lucu dari fans dan menidurkan Nath di sofa. Hanya ada
aku, dan Harry di ruangan itu. Harry menatapku erat, wajahnya berubah serius,
seperti ada hal penting yang ingin di sampaikannya.
“Sha?” Harry memegang tanganku.
“Iya Har, ada apa?” tanyaku.
“Hmm.. mmm… mm..”
“Harry?”
“Aku mencintaimu Sasha Aprilia Kenward” teriak Harry yang
hampir saja membangunkan Nath.
Aku tertawa daan memeluk Harry. Kemudian berbisik di
telinganya “I love you too Harry Styles”
Harry mencium bibirku dan ketika kami kissing, terdengar ada
suara orang membuka pintu.
Dan ternyata Zayn.
“oh, Sorry. Aku mengganggu” kemudian Zayn berlalu.
Aku dan Harry semakin mesra, walaupun sedang sibuk bersama
one direction, tapi ia masih bisa membagi waktu denganku. Kadang ia mengajakku
dan Nath mendatangi konser mereka. Harry menjadi pelengkap dalam hidupku :)
Skip
Hari ini aku menjemput kak Arkan di bandara bersama Ibu,
Harry dan Nath. Tapi ketika sampai bandara Harry hanya menunggu di mobil. Karena
jika Harry keluar takutnya ada directioners yang mengganggu privacynya.
Di mobil, aku mengenalkan kak Arkan pada Harry. Tak
henti-hentinya kak Arkan berterimakasih kepadanya karena telah menjaga aku,
Nath dan ibu selama ini.
Setelah Harry mengantar sampai rumah, dia tak mampir dulu
karena harus segera ke basecamp.
Di rumah, kak Arkan banyak meng-interogasiku.
“aku ga percaya loh kamu bisa pacaran sama salah satu
anggota one direction” ucap kak Arkan.
“kok kakak tau one direction sih? Aku aja awalnya ga tau”
jelasku.
“tuh temen2 kantor kakak yang cewek pada suka mereka. Tiap
hari dengerin lagunya one direction mulu” aku dan kak Arkan tertawa.
“Kak gimana kabar Indonesia? dan kabar kota ku tercinta
Jakarta? Aku kangen loh” aku menangis.
“semua seperti biasa, ga ada yang berubah kok. Bukannya
disini ada Harry?” kata kak Arkan sambil mengusap air mataku.
Kakakku hanya seminggu disini. Janjinya, tahun depan ia akan
stay di Bradford bersama kami ;)
Selama ada kak Arkan, Harry jarang menemuiku. Sepertinya ia
memang bener-bener sibuk. Aku mengerti. Pesanku pun sesekali dibalas olehnya.
Aku berusaha untuk mengerti.
Skip
Harry POV~
Hari ini tak ada agenda manggung, aku masih berbaring
dikamar. Tiba-tiba ada yang menelpon. Ternyata Ibunya Sasha. Tante Nadia bilang
kalau hari ini Sasha ulang tahun. Aku harus memberinya surprise. Tapi aku belum
sempat membeli kado.
Aku beranjak dari tempat tidurku dan pergi ke toko kado. Aku
hanya memberikannya boneka hello kitty yang super besar untuknya, karena ku tau
Sasha suka sekali dengan hello kitty. Hmm kejutan apalagi ya yang harus ku
berikan pada Sasha *mikir keras*
Oke akhirnya aku memutuskan bahwa aku harus mengajak
Jessica, Liam, Louis, Niall dan Zayn untuk surprise party-nya Sasha.
Author POV~
Hari ini tepat hari sabtu dan rumah Sasha masih sepi. Hanya
ibu yang sudah bangun. Ibu membuka gorden kamar Sasha dan Sasha masih saja
tertidur. Kemudian hape Sasha berdering……..
Sasha POV~
Hape Sasha berdering, ternyata Harry menelponnya. Tapi
sepertinya itu bukan suara Harry. Sasha bangun dan mencoba membuka mata.
“Haduh kamu kenapa nelpon pagi-pagi banget sayang. Aku masih
ngantuk.” Kataku.
“Maaf ini bukan Harry, ini dari pihak kepolisian. Harry
mengalami kecelakaan dan ia koma di rumah sakit (random) sekarang” kata suara
polisi di seberang sana.
Aku tersentak kaget dan berlari menuju rumah sakit, tanpa
aku sadari aku masih mengenakan celana pendekku dan t-shirt.
Tanpa izin ke ibuku, aku berlari keluar dan ketika membuka
pintu, di hadapanku ada boneka hello kitty besar, sangat besar. Dan di
belakangnya adalah Harry. Aku masih tak sadar dan menggerak-gerakan tubuh
Harry.
“Are you oke honey? Tadi polisi bilang kamu kecelakan dan
koma, lalu aku di suruh kerumah sakit dan……”
Harry menghentikan ocehanku dan memelukku sambil berbisik
“Happy birthday honey, I love you for now, tomorrow and forever”
Aku memukul-mukul punggung Harry, kemudian Jessica, Liam,
Niall, Louis dan Zayn mengucapkan selamat padaku secara bergantian. Harry
mendekat kepadaku dan berbisik lagi “Honey sebaiknya kamu mandi dan ganti
bajumu itu” Harry meledekku. Aku menjambak rambutnya dan dia memelukku (lagi).
Aku bergegas mandi, sementara mereka semua masih di ruang tamu, menikmati
makanan yang di buat oleh ibuku.
Setelah merasa cukup rapi, aku menghampiri mereka yang masih
asik dengan hidangan-hidangan yang di buatkan oleh ibu. Aku melihat Nath sedang
duduk di pangkuan Zayn. Sementara Harry sibuk memainkan hapenya.
Acara di rumahku pagi itu selesai, mereka semua pamit
kecuali Harry. Ia sedang membantu ibuku di dapur.
Nath masih betah di pelukan Zayn, ketika Zayn pamit dan
menyerahkan Nath kepadaku, Zayn memberikanku kotak kecil. Entah apa isinya. Aku
mengucapkan terimakasih dan Zayn mencium pipiku. Aku tak bisa menolaknya karena
aku sedang menggendong Nath dan menggenggam kotak kecil itu. Ku harap Harry tak
melihatnya. Huh dasar Badboy~
Aku mengobrol-ngobrol dengan Harry di ruang tengah, bersama
Nath juga tentunya. Cuma kali ini Nath sedang asik dengan mainan barunya yang
baru saja di belikan oleh Liam, Louis dan Niall.
Harry menatapku tajam kemudian tersenyum. Dimplesnya Harry
selalu membuatku rindu bercanda dengannya. Hampir semingguan ini aku memang
jarang bertemu Harry.
“Hey Sasha Aprilia Kenward, kau tau aku sangat
merindukanmu?” wajahnya berubah murung.
“Kalau saja aku hanyalah cowok biasa, yang bisa menemani
pacarnya setiap waktu, aku mungkin akan lebih bahagia” ungkapnya lagi.
Aku mengelus pipinya dan menggenggam tangannya.
“Harry, kau tak perlu seperti ini, bukankah menjadi penyanyi
adalah impianmu? Aku bersyukur mempunyai laki-laki bernama Harry Styles dan dia
selalu menyempatkan waktunya untukku. Walaupun tak banyak tapi aku mengerti
kesibukanmu babe” kataku mencoba menenangkan Harry.
Harry memelukku dan mencium keningku, lalu ku lihat Nath
tersenyum melihat kami berpelukan. Harry mendekati Nath dan mencium pipinya.
Aku tau kalau Harry menyayangi keluargaku juga :)
Skip
Harry mengajakku menonton konsernya hari ini. Seperti biasa
aku membawa Nath dan tak lupa membawa susu untuk Nath juga. Aku duduk di kursi
VIP bersama Nath dan Jessica. Dan akupun sedari tadi memperhatikan Nath
berjoget-joget ketika mendengar alunan musik dari panggung. Nath sangat lucu.
Pantas saja Harry sangat sayang kepadanya. Kepadaku juga tentunya.
Setelah selesai menyanyikan lagu penutup “More than this”
Harry menyuruhku ke atas panggung, mau tak mau aku harus menurutinya. Aku takut
kalau nanti dia marah padaku. Aku ke atas panggung sambil menggendong Nath, karena
Nath tak mau ku titipkan pada Jessica.
Di panggung..
“Hello Directioners, cewek yang kalian lihat sedang
menggendong bayi lucu ini adalah orang yang paling ku sayang, orang yang selama
ini mengerti kesibukanku, orang yang selama ini tak pernah marah padaku. Aku
sangat mencintainya.” Kata Harry sambil mencium keningku dan mengusap kepalaku.
Apa-apaan Harry, bukankah setiap directioners nanti akan
mempunyai pandangan yang berbeda-beda tentangku, aku takut jika mereka tak bisa
terima bahwa aku adalah pacarnya Harry, seharusnya Harry tak menyuruhku ke atas
panggung.
Kemudian Nath tertawa, padahal tidak ada yang lucu, lalu
Harry mencium pipi dan menggendong Nath. Aku masih di atas panggung ketika one
direction menutup konser mereka malam itu. Harry masih menggendong Nath dan
tangan Harry masih menempel di pinggangku.
Selesai konser aku dan Harry bersama Nath pulang. Harry
mengantarkanku. Sampai rumah Harry langsung menuju kamarku dan menidurkan Nath
di kamarku. Sementara ibu sedang di teras depan.
Harry menghampiriku dan mencium pipi kanan dan kiriku.
Kemudian Harry berpamitan untuk pulang. Besok ia dan the boys akan pergi ke
Jerman selama 3 hari untuk konser album mereka. Aku pasti merindukannya.
Skip
Hari ini jadwalnya Harry pulang. Tapi ia mengabariku kalau
ia tak langsung ke London, ada acara keluarga di Mullingar. Aku pasti
menunggunya pulang.
Akhir pekan, aku hanya berdiam di rumah bersama keluargaku,
saat ibu selesai menyiapkan makanan, tiba-tiba ibu memegangi kepalanya dan
jatuh terduduk di sofa. Aku tak sempat menangkap ibu, karena saat itu aku
sedang menggendong Nath. Aku panik dan tak tahu apa yang kulakukan. Aku tak
mungkin menelpon Harry yang di Mullingar. Jessica dan keluarganya juga sedang
tak ada di rumah. aku hanya bisa menangis dan Nath ikut menangis juga :(
Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu, sontak aku langsung
membukanya, sambil membawa Nath juga. Ternyata Zayn, aku tak mengerti apa
tujuan Zayn ke rumahku tapi yang pasti dia datang di saat yang tepat.
“Hey Sha, are you crying? why?” Zayn memeluk tubuhku yang
bergetar.
“My mom Zayn, She’s fainted” aku menangis di pelukan Zayn.
Zayn melepas pelukannya dan berlari kearah ibuku. Zayn
menggendong ibuku dan membawanya ke mobil. Sementara aku membawa perlengkapan
untuk di rumah sakit.
Sesampainya di rumah sakit, ibu langsung di periksa oleh
dokter. Dan saat ini ibu butuh perawatan. Dokter bilang padaku bahwa ibuku
harus di rawat di rumah sakit. Aku bingung masalah administrasi :(
“Hey Kamu kenapa? Ada yang sedang menjadi bebanmu kah?
Heemm..” Zayn mengagetkanku.
Aku hanya menangis. Nath tertidur di pangkuanku. Zayn
mengusap lembut pipiku dan menyeka air mataku. Kemudian ia seperti menyiapkan
bahunya untukku.
Lalu Zayn berkata bahwa semua administrasi sudah di bayar
olehnya. Ibuku di pindahkan ke ruangan VIP. Aku jadi merasa hutang budi kepada
Zayn.
Ibu sudah sadar dan aku masuk ke ruangan rawat bersama Zayn
dan Nath juga. Dokter bilang ibu hanya kecapean dan harus banyak minum vitamin.
Ibu tersenyum kepada kami, sementara dokter itu meninggalkan ruangan.
“Zayn, makasih sudah membantu membawa ibu ke rumah sakit.
Nanti ibu akan mengganti semuanya” ungkap ibu kepada Zayn.
Zayn menggelengkan kepala dan bilang kepada ibu kalau ia
ikhlas membantu dan ia care kepada kami. Lalu ibu menyuruh Zayn mengantarkanku
pulang dan membawa Nath untuk tidur di rumah. sementara ibu akan di rawat oleh
suster. Zayn sudah membayar 2 suster untuk merawat dan menjaga ibu. Ya Tuhan
Zayn, ternyata dia sangat care kepada keluargaku.
Zayn mengantarkanku pulang, mungkin karena lelah, aku
tertidur sementara Zayn sibuk menyetir. Sesampainya di depan rumah Zayn
membangunkanku dan ia menggendong Nath. Nath terbangun dan memeluk Zayn. Nath
memanggil-manggil ibu dan ia menangis. Aku bingung, aku sudah sangat lelah hari
ini. Tapi Nath malah nangis dan mencari ibu. :(
Zayn mengajak Nath bercanda, kemudian tangisan Nath
terhenti. Zayn mencium pipi Nath dan mengusap kepalanya. Syukurlah ;)
Nath tertidur di pangkuan Zayn saat ini, aku baru saja dari
kamar mandi membersihkan badan. Lumayan segar setelah aku mandi.
“Zayn apa kau lelah?” tanyaku kepadanya.
“Sedikit lelah tapi ketika melihat senyuman adikmu, lelah
itu hilang” ucap Zayn.
“Apa tidak ada yang mencarimu nanti?” tanyaku.
Zayn menggelengkan kepala dan tersenyum padaku. Malam ini
Zayn menginap di rumah dan akan menjagaku, katanya :)) . Aku berniat
memindahkan Nath ke kamar dan Zayn yang menggendong tubuh mungil Nath.
Di kamar, Zayn meletakkan tubuh Nath di kasur empukku dan kemudian
ketika aku berbaring, Zayn menyelimuti tubuhku dan Nath.
“Good Nite my little angel, good nite Sasha” Zayn mengecup
keningku.
Aku hanya terdiam, terpaku saat Zayn mengecup keningku.
Kemudian aku berusaha memejamkan mata.
Skip
Pagi harinya aku bangun lebih awal. Ku lihat Zayn masih
tertidur di sofa ruang tengah, aku tak tega membangunkannya. Aku bergegas mandi
dan setelah itu membuatkan sarapan untuk kami.
Selesai membuat sarapan, lalu aku membangunkan Zayn.
Wajahnya lucu ketika bangun tidur. Zayn bukan badboy tapi cuteboy. Kataku dalam
hati.
Harry POV~
Aku sudah kembali ke London, satu hari aku belum mengabari
Sasha, aku sangat merindukannya. Dan kenapa pula tak ada kabar darinya? Mungkin
aku salah. Aku harus segera menemuinya. Aku bergegas melajukan mobilku ke rumah
Sasha.
Sesampainya di rumah sasha seperti biasa aku langsung masuk
kerumahnya. Tapi ketika menginjakkan kakiku di ruang tengahnya, aku melihat
suatu hal yang merusak mataku. Hampir merusak pandanganku. Kenapa bisa ada Zayn
di rumah Sasha? Sepagi ini? Sepertinya mereka bahagia sekali?
“Ehm” Aku mengagetkan mereka.
Sasha POV~
Kedatangan Harry mengagetkan aku dan Zayn. Aku hanya takut
Harry berburuk sangka.
“Honey, I miss you so much” teriakku kemudian menghampiri
Harry.
Aku mencoba memeluknya tapi Harry tak membalas pelukanku.
Wajahnya datar kemudian beranjak menghampiri Zayn. Lalu kau tau apa yang Harry
lakukan? Ia memukul Zayn dan melontarkan kata-kata kasar kepada Zayn, kulihat
bibir Zayn berdarah karena di tonjok Harry.
Kemudian tanpa sepatah katapun Harry meninggalkan kami. Aku
hanya bisa menangis. Zayn menenangkanku. Sementara Nath masih tertidur. Zayn
bilang padaku bahwa Harry hanya salah paham. Zayn bilang ia sudah mengirimkan pesan
kepada Harry dan menjelaskan semuanya. Ku harap itu jadi lebih baik.
Skip
Sebelum aku ke rumah sakit, tante Clara menjemput Nath dan
mengajakku ikut bersamanya ke rumah sakit. Tapi aku tak mungkin menemui ibu
dengan keadaan seperti ini, mataku hampir bengkak karena menangis.
Aku menyuruh Zayn untuk pulang, kulihat wajahnya sangat
lelah. Mungkin karena sudah menjaga aku dan Nath semalaman ini. Tapi Zayn
menolaknya, katanya ia khawatir dengan keadaanku. Ya Tuhan aku bingung harus
bagaimana :(
“Sha, aku jadi tak enak. Maafkan aku” Zayn menggengam erat
tanganku.
“Sudahlah Zayn, semuanya udah kaya gini. Aku juga bingung
harus gimana”
Zayn mengajakku ke rumah sakit, di rumah sakit ternyata
sudah ada Harry yang sedang menggendong Nath. Harry langsung memelukku dan aku
membalas pelukannya sambil mencium pipi Nath. “Maafkan aku Sha” katanya. Harry
menunjuk pipinya, dan aku langsung mencium pipi Harry di depan Zayn, ibu,
tante, om dan Nath.
Saat Harry sedang mengobrol dengan ibu, tante, dan om, Zayn
mengajakku keluar. Aku dan Zayn duduk di kursi taman rumah sakit.
“Sha, apa kamu sudah membuka hadiah ulang tahun dariku?”
Tanya Zayn.
“Oh itu, belum Zayn, aku masih menyimpannya rapi di
lemariku”
Zayn hanya tersenyum dan kemudian berpamitan kepadaku, dan
mencium keningku. “I love you sha” katanya.
Aku kaget sekali, Zayn? Dia mencintaiku selama ini? Kenapa
aku tak sadar? :(
Maafkan aku Zayn, aku sudah bersama Harry dan ku tau bahwa
Harry sangat mencintaiku. Tapi aku juga bisa merasakan bagaimana perhatiannya
Zayn kepadaku :’( I’m so sorry Zayn
Malik.
Skip
Hari ini ibu pulang ke rumah dan hanya Harry yang membantu
pemulangan ibu. Tante Clara sedang tidak di Inggris, ikut om Edward dinas di
Paris untuk beberapa bulan kedepan.
Sesampainya di rumah, aku membiarkan Nath bermain-main
dengan mainannya dan aku membereskan barang-barang ibu sepulang dari rumah
sakit. Harry membantuku sementara ibu sudah berbaring di kamarnya.
Harry pamit karena sore nanti one direction ada interview
dengan beberapa acara talkshow di tv. Tapi Harry berjanji bahwa besok lusa akan menemaniku seharian
karena the boys sedang tak ada jadwal.
Harry mencium pipi Nath dan mencium bibirku kemudian
memelukku erat. Ku lihat Nath tersenyum melihat aku dan Harry berpelukan ;)
Skip
Esoknya, ibu sudah lebih baik dan sudah bekerja. Aku kembali
ke rutinitas ku bersama Nath. Harry sudah berada di rumah ku dan sedang bermain
dengan Nath. Aku masih terduduk di atas tempat tidurku dan tiba-tiba teringat
kata-kata Zayn, aku merasa bersalah dengannya, aku hutang budi dengannya juga.
Lalu aku membuka lemariku dan mengambil kotak kecil hadiah dari Zayn. Ternyata
isinya adalah kalung liontin dan secarik kertas. Aku langsung memakai kalung
itu dan membaca tulisan Zayn.
Sasha A. Kenward :3
Hey Sha, Happy Birthday yup! All the best for you.
Aku mencintaimu, aku kagum padamu, aku iri melihatmu selalu dengan
Harry. Apalagi ketika konser Harry
menciummu di depan ribuan directioners. Tapi aku sadar bahwa aku memang tak
pantas untukmu, Harry adalah laki-laki baik. Jaga dia, dia adalah sahabat
terbaikku dan ku harap Harry juga akan selalu menjagamu karena kamu adalah
orang yang ku cintai. Semoga kau selalu bahagia dengannya.
Zayn Javvad Malik ;)
Aku dan Harry pergi bersama Nath, Harry akan mengajakku ke
pantai hari ini. Aku bahagia dengan Harry dan aku sangat mencintainya, tapi
entah mengapa ada rasa cinta lain tapi kecil yang ku simpan untuk Zayn.
Di pantai….
Aku menghampiri Harry dan Nath yang sedang bermain air,
Harry menyiramku dengan air laut itu. Basah-basahan :3
Harry sudah menyewa villa di dekat pantai untukku dan Nath,
kemudian malam itu ternyata Harry sudah menyiapkan candle light dinner di teras
villa yang berhadapan langsung dengan pantai. Aku dan Harry menikmati
pemandangan laut di malam hari sambil menyantap makanan.
Tiba-tiba ku lihat sosok ibu mendekat kepada kami, ya
ternyata itu memang benar ibuku yang menggendong Nath. Harry menyuruh bodyguardnya
untuk menjemput ibu dan membawanya kesini.
Ketika Harry menyuruh ibu duduk di dekat kami, Harry berdiri
dan mengeluarkan sesuatu dari kantongnya. Sebuah cincin emas yang sangat indah
menurutku.
“Sasha Aprilia Kenward, aku mencintaimu lebih dari aku
mencintai diriku sendiri, aku sudah sangat nyaman bersamamu. Di depan ibu dan
Nath, aku mau kamu menjadi istriku. Aku mau kau menjadi masa depanku, maukah
kau Sha?” Tanya Harry dengan wajahnya yang sangat serius.
“Aku kan masih 19 tahun Har, aku gak mau nikah muda. Tunggu
aku 1 atau 2 tahun lagi ya?” ucapku.
“Aku tak akan menikahimu besok Sha, aku juga mau nabung dulu
buat masa depan kita” kata Harry sambil mengelus pipiku.
Ibu, aku dan Harry tertawa. Aku memegangi kalung dari Zayn,
kemudian Harry bertanya padaku tentang kalung liontin itu. Aku hanya bilang
kalau kalung itu adalah kalung dari teman terbaikku. Dan Harry tersenyum.
Skip
Hari ini aku ikut dengan Harry ke basecamp one direction.
Ada rapat dengan menejemen katanya. Aku menunggunya di ruang tengah basecamp
bersama Nath. Lalu ada Zayn yang menghampiriku. Sudah lama sekali aku tak
bertemu dengannya. Zayn duduk di sebelahku dan tersenyum manis.
“Sha, makasih udah pake kalung dari aku. Jaga yah kalung
itu” ucap Zayn.
Aku hanya mengangguk. Lalu Zayn mengambil Nath dan
pangkuanku dan berkata “Hey Nath, kalau udah gede semoga kamu lebih cantik dari
kakakmu” Zayn melirik ke arahku.
Harry, Niall, Louis dan Liam keluar dari ruangan rapat.
Harry mendekatiku dan bilang kepada semuanya kalu kami sudah tunangan. Ku lihat
Zayn tertunduk tapi kemudian ia tersenyum kepadaku. Maafkan aku Zayn, ucapku
dalam hati.
END
Tidak ada komentar:
Posting Komentar